Persoalan:
terdapat mahasiswa yang bertanya, kenapa allah turunkan al - quran dengan bahasa arab? bukankah kala itu banyak bahasa lain. apa sisi istimewanya bhs arab? (acong)
jawaban:
tidak salah bila kita awali dengan menelusuri latar balik persoalan ini. kita dapat menangkap, terdapat 2 mungkin latar balik kala orang mempertanyakan, kenapa allah merendahkan al - quran dengan bahasa arab?
2 mungkin itu dapat jadi terpuji, ataupun kebalikannya, dapat jadi amat tercela. dan juga itu bukan perihal yang aneh. sering - kali terdapat satu perbuatan yang mempunyai nilai berkebalikan, berulang kepada hasrat pelakunya. bagaikan contoh, mengambil benda penemuan.
bila ia mengambil buat dipulangkan ke pemiliknya, statusnya al - amin (orang yang amanah). sampai - sampai kala benda ini rusak di luar keteledorannya, ia tidak harus ubah rugi.
kebalikannya, kala ia mengambil dengan tujuan buat memilikinya, statusnya al - ghasib (orang yang merampas). ia berdosa dan juga bila benda ini rusak di tangannya, harus ubah rugi.
kita berulang kepada persoalan di atas. terdapat 2 mungkin yang melatar belakangi persoalan ini,
kesatu, dalam rangka mempertanyakan dan juga ‘menggugat’, kenapa allah memilah bahasa arab buat al - quran. apa istimewanya orang arab, hingga bahasanya dipakai buat al - quran?
kedua, dalam rangka menggali hikmah, kenapa allah memilah bahasa arab buat kitab terakhirnya. sampai - sampai dengan mengerti ini, kita hendak terus menjadi cinta dengan bahasa arab yang jadi bahasa al - quran. dan juga tentu aja, ini tujuan mulia. menggali hikmah yang dapat dijangkau manusia, supaya terus menjadi cinta dengan dzat yang maha hikmah.
menggugat entitas bahasa arab
untuk sebagian orang yang sentimen dengan seluruh yang berbau ‘arab’, keberadaan al - quran yang berbahasa arab, jadi permasalahan besar menurutnya. terlebih lagi bahasa arab, diperuntukan celah buat menggugat keotentikan al - quran.
paling utama kelompok liberal yang senantiasa jadi permasalahan di warga. mereka melaksanakan upaya yang diketahui dengan desakralisasi al - quran. propaganda buat meragukan kesucian al - quran.
salah satunya, suatu tesis yang diterbitkan uin suka 2004, yang bertajuk menggugat otentisitas (keotentikan) wahyu tuhan. penulis dengan terang - terangan menolak kesucian al - quran.
di tahun 2011, penulis menerbitkan novel dengan judul, arah baru riset ulum al - quran: memburu pesan tuhan di balik fenomena budaya. di novel inilah, penulis dengan terang - terangan menegaskan kalau al - quran yang terdapat di tangan kalangan muslimin, sudah tidak lagi otentik. sebab utamanya, karna al - quran berbahasa arab.
kita dapat ikuti kutipan pernyataannya, “wahyu bagaikan pesan otentiks tuhan masih muat totalitas pesan tuhan. al - qur’an bagaikan bentuk konkret pesan tuhan dalam wujud bahasa arab oral muat hampir dekat 50 % pesan tuhan. dan juga mushaf usmani bagaikan bentuk konkret pesan tuhan dalam wujud bahasa arab tulis cuma muat hampir 3 puluh % pesan tuhan. bila sepanjang jadi wahyu masih muat totalitas pesan tuhan, tidak demikian halnya kala telah jadi al - quran dan juga mushaf usmani. (hlm. vii).
ia pula menulisakan, ”ketika pesan tuhan diwadahkan ke dalam bahasa arab itu, hingga muhammad bagaikan agen tunggal tuhan yang pula bagaikan warga arab, memilah lafaz dan juga arti tertentu yang sanggup muat 2 pesan, ialah pesan tuhan dan juga pesan warga arab bagaikan owner bahasa arab. ” (hlm. viii)
dengan membaca sekali, siapapun hendak menghitung kalau sejatinya orang ini telah menuduh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdusta. karna terdapat 50 persen pesan wahyu yang lenyap, kala nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengarahkan al - quran kepada para teman. sementara itu allah telah menegaskan di tulisan an - najm,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى ( ) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“muhammad bukanlah berdialog bersumber pada hawa nafsunya. seluruh itu merupakan wahyu yang di informasikan kepadanya. ” (qs. an - najm: 3 – 4)
mereka pula menuduh teman utsman, yang menyatukan al - quran dengan bahasa quraisy. sampai mereka menyangka kalau al - quran merupakan perlengkapan buat mewujudkan hegemoni quraisy untuk dunia. dalam salah satu harian yang diterbitkan iain semarang th. 2003, di pengantar redaksinya ditegaskan: ”dan cuma orang yang mensakralkan qur’anlah yang sukses terperangkap siasat bangsa quraisy tersebut. ”
sesungguhnya tidak jauh bila kita menyebut mereka telah mendustakan firman allah, yang melaporkan kalau allah melindungi al - quran yang ia turunkan,
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“akulah yang merendahkan al - qur’an dan juga saya seorang diri yang hendak menjaganya. ” (qs. al - hijr: 9).
dan juga untuk kita tidak aneh, kala pemikiran nyeleneh semacam ini timbul di universitas yang menggambarkan kantong liberal. barangkali hendak amat memeras tenaga bila kita wajib mencurahkan banyak benak buat membantahnya. siapapun kamu, dapat membantahnya dengan logika yang amat simpel.
kita seluruh mengakui, kala al - quran diturunkan, tentu terdapat banyak bahasa yang dipakai manusia. terdapat bahasa arab, terdapat bahasa persi, bahasa romawi, di belahan timur terdapat bahasa Tiongkok, dst.
satu persoalan, dengan bahasa yang mana, yang sepatutnya dipakai al - quran, supaya kitab ini setimpal dengan selera penggemar liberal yang anti bahasa arab? bersumber pada prinsip di atas, whatever bahasa yang dipakai al - quran, tidak hendak lepas dari kritikan para liberal itu. karna pada dasarnya, inti dari kritikan itu bukan di bahasanya, tetapi karna ini kebenaran. dan juga mereka didatangkan, buat memerangi kebenaran.
hikmah al - quran diturunkan berbahasa arab
berikutnya kita hendak mangulas persoalan kedua, apa hikmah, allah merendahkan al - quran berbahasa arab? berangkat dari mari, kita hendak menggali sisi keistimewaan bahasa arab, sampai - sampai allah memilihnya bagaikan bahasa al - quran.
saat sebelum memandang sisi keistimewaan bahasa arab, satu perihal berarti yang butuh kita tanamkan, kalau allah menghasilkan seluruh suatu di alam ini dan juga allah yang amat berhak buat memilah siapa diantara makhluknya yang mempunyai keunggulan melebihi yang lain. terdapat milayaran manusia. tentu aja, derajat mereka tidak sama. allah berhak memilah, siapa diantara mereka yang berhak jadi nabi dan juga rasul.
terdapat ribuan bahasa di alam ini. dan juga allah berhak memilah bahasa mana yang amat layak buat kitab - nya. kita yang cuma berposisi bagaikan hamba, cuma dapat menerima, dan juga aja sama sekali tidak berhak mengkritik. semacam ini allah ajarkan dalam firman - nya,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
“tuhanmu menghasilkan apa aja yang ia kehendaki dan juga ia memilah (setimpal yang ia kehendaki). mereka tidak dapat memastikan opsi. ” (qs. al - qashas: 68)
karna itu, alur berfikir yang benar terpaut realita al - quran, bukan bertanya, apa kelebihan bahasa
terdapat mahasiswa yang bertanya, kenapa allah turunkan al - quran dengan bahasa arab? bukankah kala itu banyak bahasa lain. apa sisi istimewanya bhs arab? (acong)
jawaban:
tidak salah bila kita awali dengan menelusuri latar balik persoalan ini. kita dapat menangkap, terdapat 2 mungkin latar balik kala orang mempertanyakan, kenapa allah merendahkan al - quran dengan bahasa arab?
2 mungkin itu dapat jadi terpuji, ataupun kebalikannya, dapat jadi amat tercela. dan juga itu bukan perihal yang aneh. sering - kali terdapat satu perbuatan yang mempunyai nilai berkebalikan, berulang kepada hasrat pelakunya. bagaikan contoh, mengambil benda penemuan.
bila ia mengambil buat dipulangkan ke pemiliknya, statusnya al - amin (orang yang amanah). sampai - sampai kala benda ini rusak di luar keteledorannya, ia tidak harus ubah rugi.
kebalikannya, kala ia mengambil dengan tujuan buat memilikinya, statusnya al - ghasib (orang yang merampas). ia berdosa dan juga bila benda ini rusak di tangannya, harus ubah rugi.
kita berulang kepada persoalan di atas. terdapat 2 mungkin yang melatar belakangi persoalan ini,
kesatu, dalam rangka mempertanyakan dan juga ‘menggugat’, kenapa allah memilah bahasa arab buat al - quran. apa istimewanya orang arab, hingga bahasanya dipakai buat al - quran?
kedua, dalam rangka menggali hikmah, kenapa allah memilah bahasa arab buat kitab terakhirnya. sampai - sampai dengan mengerti ini, kita hendak terus menjadi cinta dengan bahasa arab yang jadi bahasa al - quran. dan juga tentu aja, ini tujuan mulia. menggali hikmah yang dapat dijangkau manusia, supaya terus menjadi cinta dengan dzat yang maha hikmah.
menggugat entitas bahasa arab
untuk sebagian orang yang sentimen dengan seluruh yang berbau ‘arab’, keberadaan al - quran yang berbahasa arab, jadi permasalahan besar menurutnya. terlebih lagi bahasa arab, diperuntukan celah buat menggugat keotentikan al - quran.
paling utama kelompok liberal yang senantiasa jadi permasalahan di warga. mereka melaksanakan upaya yang diketahui dengan desakralisasi al - quran. propaganda buat meragukan kesucian al - quran.
salah satunya, suatu tesis yang diterbitkan uin suka 2004, yang bertajuk menggugat otentisitas (keotentikan) wahyu tuhan. penulis dengan terang - terangan menolak kesucian al - quran.
di tahun 2011, penulis menerbitkan novel dengan judul, arah baru riset ulum al - quran: memburu pesan tuhan di balik fenomena budaya. di novel inilah, penulis dengan terang - terangan menegaskan kalau al - quran yang terdapat di tangan kalangan muslimin, sudah tidak lagi otentik. sebab utamanya, karna al - quran berbahasa arab.
kita dapat ikuti kutipan pernyataannya, “wahyu bagaikan pesan otentiks tuhan masih muat totalitas pesan tuhan. al - qur’an bagaikan bentuk konkret pesan tuhan dalam wujud bahasa arab oral muat hampir dekat 50 % pesan tuhan. dan juga mushaf usmani bagaikan bentuk konkret pesan tuhan dalam wujud bahasa arab tulis cuma muat hampir 3 puluh % pesan tuhan. bila sepanjang jadi wahyu masih muat totalitas pesan tuhan, tidak demikian halnya kala telah jadi al - quran dan juga mushaf usmani. (hlm. vii).
ia pula menulisakan, ”ketika pesan tuhan diwadahkan ke dalam bahasa arab itu, hingga muhammad bagaikan agen tunggal tuhan yang pula bagaikan warga arab, memilah lafaz dan juga arti tertentu yang sanggup muat 2 pesan, ialah pesan tuhan dan juga pesan warga arab bagaikan owner bahasa arab. ” (hlm. viii)
dengan membaca sekali, siapapun hendak menghitung kalau sejatinya orang ini telah menuduh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdusta. karna terdapat 50 persen pesan wahyu yang lenyap, kala nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengarahkan al - quran kepada para teman. sementara itu allah telah menegaskan di tulisan an - najm,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى ( ) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“muhammad bukanlah berdialog bersumber pada hawa nafsunya. seluruh itu merupakan wahyu yang di informasikan kepadanya. ” (qs. an - najm: 3 – 4)
mereka pula menuduh teman utsman, yang menyatukan al - quran dengan bahasa quraisy. sampai mereka menyangka kalau al - quran merupakan perlengkapan buat mewujudkan hegemoni quraisy untuk dunia. dalam salah satu harian yang diterbitkan iain semarang th. 2003, di pengantar redaksinya ditegaskan: ”dan cuma orang yang mensakralkan qur’anlah yang sukses terperangkap siasat bangsa quraisy tersebut. ”
sesungguhnya tidak jauh bila kita menyebut mereka telah mendustakan firman allah, yang melaporkan kalau allah melindungi al - quran yang ia turunkan,
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“akulah yang merendahkan al - qur’an dan juga saya seorang diri yang hendak menjaganya. ” (qs. al - hijr: 9).
dan juga untuk kita tidak aneh, kala pemikiran nyeleneh semacam ini timbul di universitas yang menggambarkan kantong liberal. barangkali hendak amat memeras tenaga bila kita wajib mencurahkan banyak benak buat membantahnya. siapapun kamu, dapat membantahnya dengan logika yang amat simpel.
kita seluruh mengakui, kala al - quran diturunkan, tentu terdapat banyak bahasa yang dipakai manusia. terdapat bahasa arab, terdapat bahasa persi, bahasa romawi, di belahan timur terdapat bahasa Tiongkok, dst.
satu persoalan, dengan bahasa yang mana, yang sepatutnya dipakai al - quran, supaya kitab ini setimpal dengan selera penggemar liberal yang anti bahasa arab? bersumber pada prinsip di atas, whatever bahasa yang dipakai al - quran, tidak hendak lepas dari kritikan para liberal itu. karna pada dasarnya, inti dari kritikan itu bukan di bahasanya, tetapi karna ini kebenaran. dan juga mereka didatangkan, buat memerangi kebenaran.
hikmah al - quran diturunkan berbahasa arab
berikutnya kita hendak mangulas persoalan kedua, apa hikmah, allah merendahkan al - quran berbahasa arab? berangkat dari mari, kita hendak menggali sisi keistimewaan bahasa arab, sampai - sampai allah memilihnya bagaikan bahasa al - quran.
saat sebelum memandang sisi keistimewaan bahasa arab, satu perihal berarti yang butuh kita tanamkan, kalau allah menghasilkan seluruh suatu di alam ini dan juga allah yang amat berhak buat memilah siapa diantara makhluknya yang mempunyai keunggulan melebihi yang lain. terdapat milayaran manusia. tentu aja, derajat mereka tidak sama. allah berhak memilah, siapa diantara mereka yang berhak jadi nabi dan juga rasul.
terdapat ribuan bahasa di alam ini. dan juga allah berhak memilah bahasa mana yang amat layak buat kitab - nya. kita yang cuma berposisi bagaikan hamba, cuma dapat menerima, dan juga aja sama sekali tidak berhak mengkritik. semacam ini allah ajarkan dalam firman - nya,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
“tuhanmu menghasilkan apa aja yang ia kehendaki dan juga ia memilah (setimpal yang ia kehendaki). mereka tidak dapat memastikan opsi. ” (qs. al - qashas: 68)
karna itu, alur berfikir yang benar terpaut realita al - quran, bukan bertanya, apa kelebihan bahasa
arab, sampai - sampai allah memilihnya buat bahasa al - quran. hendak namun, trik berfikir yang pas, kalau dengan allah memilah bahasa arab bagaikan bahasa al - quran, itu sudah amat cukup buat jadi dasar yang menampilkan bahasa arab mempunyai banyak kelebihan.
kelebihan bahasa arab
allah menyebut bahasa arab dengan bahasa yang al - mubin, yang maksudnya bahasa yang dapat menarangkan. allah berfirman,
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
“al - quran itu turun dengan bahasa arab yang mubin. ” (qs. as - syu’ara: 195).
ibnu faris (w. 395) – salah satu ulama bahasa – melaporkan,
فلما خَصَّ – جل ثناؤه – اللسانَ العربيَّ بالبيانِ، عُلِمَ أن سائر اللغات قاصرةٌ عنه، وواقعة دونه
kala allah ta’ala memilah bahasa arab buat menarangkan (firman - nya) , menampilkan kalau bahasa - basaha yang yang lain, keahlian dan juga tingkatannya di dasar bahasa arab. (as - shahibi fi fiqh al - lughah, 1/4).
diantara sisi penunjangnya, bahasa arab menggambarkan bahasa yang amat tua dan juga terpelihara. dan juga terus menjadi tua suatu bahasa, hendak terus menjadi kaya dengan kosakata, terus menjadi sempurna gramatikalnya dan juga banyak simbol - simbol arti.
as - suyuthi menyanjung kekayaan linguistik dalam bahasa arab
لأنَّا لو احتجنا إلى أنْ نعبر عن السيفِ وأوصافه باللغةِ الفارسية، لما أمكننا ذلك إلا باسمٍ واحد؛ ونحن نذكرُ للسيفِ بالعربية صفاتٍ كثيرة، وكذلك الأسد والفرس وغيرهما من الأشياءِ المسميات بالأسماء المترادفة، فأين هذا من ذاك؟! وأين سائرُ اللغات من السَّعةِ ما للغةِ العرب؟! هذا ما لا خفاءَ به على ذي نُهية
kala kita bakal mengatakan kata pedang dengan bahasa persi, kita tidak hendak dapat menceritakannya kecuali cuma dengan satu kata. sedangkan kita dapat menyebut kata ‘pedang’ berikut sifat - sifatnya dengan banyak ungkapan dalam bahasa arab. demikian pula kata ‘singa’ dan juga ‘kuda’ ataupun kata yang lain yang mempunyai banyak persamaan kata (sinonim). sampai - sampai gimana bisa jadi 2 bahasa ini ingin dibanding? ! bahasa mana yang lebih luas dari pada bahasa arab ? ! seluruh orang yang berilmu mengetahuinya. (al - mazhar fi ulum al - lughah, 1/254).
syiar islam dan juga kunci mengerti syariat
mengingat al - quran berbahasa arab, hadis berbahasa arab, khazanah islam yang jadi kara para ulama, berbahasa arab, hingga bahasa arab jadi kunci buat mengerti itu seluruh. karna seperti itu, para teman menekankan supaya umat islam berupaya mengerti bahasa arab.
umar bin khatab radhiyallahu ‘anhu sempat berpesan,
تعلَّموا العربيةَ؛ فإنها من دينِكم
“pelajarilah bahasa arab, karna bahasa ini penggalan dari agama kamu. ” (idhah al - waqf, ibnul anbari, 1/31)
umar pula sempat memerintahkan gubernurnya, abu musa al - asy’ari buat mengarahkan bahasa arab kepada penduduk iraq,
أمَّا بعد، فتفقهوا في السنةِ، وتفقهوا في العربية، وأَعْرِبُوا القرآنَ فإنه عربي
“pelajarilah sunah dan juga pelajarilah bahasa arab. pahami al - quran dengan bahasa arab. karna kitab ini berbahasa arab. ” (mushannaf ibn abi syaibah, 30534).
terdapat jutaan karya ulama yang seluruhnya berbahasa arab dan juga belum diterjemahkan. tidak bisa jadi kamu menunggu terjemahannya buat dapat kamu baca. terlebih lagi ribuan kitab itu, tidak bisa jadi diterjemahkan. karna karya semacam ini, bukan mengkonsumsi mereka yang tidak mengerti bahasa arab.
syaikhul islam menarangkan,
إنَّ الله لما أنزل كتابَه باللسان العربي، وجعل رسولَه مبلغًا عنه الكتاب والحكمة بلسانه العربي، وجعل السَّابقين إلى هذا الدين متكلِّمين به، ولم يكن سبيل إلى ضبط الدِّينِ ومعرفته إلا بضبط هذا اللسان، صارت معرفته من الدِّين، وأقرب إلى إقامةِ شعائر الدين…
allah ta’ala merendahkan kitabnya berbahasa arab. allah menunjuk rasul - nya buat mengantarkan al - quran dan juga sunah pula berbahasa arab. allah pula menunjuk para teman yang kesatu masuk islam, mereka berdialog dengan bahasa arab. sedangkan tidak terdapat trik buat mengerti agama ini dengan benar, tidak hanya dengan mengerti bahasa arab. buat itu, menekuni bahasa arab, penggalan dari mengamalkan ajaran agama, dan juga jalur amat dekat buat menegakkan syiar agama… (al - iqtidha, 1/450).
tidak mengerti bahasa arab, karena kesesatan
ribuan aliran sesat, salah satu sebabnya, mereka menafsirkan al - quran dan juga sunah, tanpa didukung kaidah bahasa yang benar. ahmadiyah meyakini terdapatnya nabi palsu, karna mereka mengerti kata ‘khatam an - nabiyin’ dengan cincin para nabi, dan juga bukan penghujung para nabi.
ldii menghitung sesat tidak hanya anggota kelompoknya, karna kata muttashil dalam periwayatan hadis, dibawa pada pembelajaran dan juga dakwah, yang itu tidak pada tempatnya. mu’tazilah dan juga kelompok penerusnya menolak hadis ahad, karna salah mengerti dengan kata ‘dzan’. dai mta menghalalkan anjing, tikus, karna menelan ‘istisna’’ mentah - mentah.
karna itu, benarlah apa yang di informasikan imam ayub as - sikhtiyani – ulama tabiin – (w. 131 h) ,
عامة من تزندق من أهل العراق لجهلهم بالعربية
“umumnya orang yang menyimpang menjajaki aliran sesat di golongan penduduk irak, karna mereka tidak mengerti bahasa arab. ” (khutbah al - kitab, abu syamah, hlm. 63).
penjelasan lain di informasikan imam ibnu syihab az - zuhri – ulama tabiin, muridnya abu hurairah –,
إنما أخطأ الناس في كثير من تأويل القرآن لجهلهم بلغة العرب
banyak warga yang salah dalam mentakwilkan al - quran, sebabnya merupakan karna mereka tidak mengerti bahasa arab. (khutbah al - kitab, abu syamah, hlm. 63).
hasan al - bashri – ulama tabiin –,
أهلكتهم العجمة يتأولون القرآن على غير تأويله
mereka sesat karna bahasa tidak hanya arab. mereka mentakwil al - quran, tidak setimpal takwil yang benar. (syarh mukhtashar ar - raudhah, at - thufi).
cinta ulama terhadap bahasa arab
kita hendak ikuti, gimana syahwat para ulama terhadap bahasa arab. kita amati sebagian keteragan dari mereka,
penjelasan as - sya’bi – ulama tabiin, muridnya usamah, abu hurairah –,
النحو في العلم كالملحِ في الطعام لا يُستغنى عنه
nahwu dalam ilmu itu serupa garam dalam santapan. senantiasa diperlukan. (jami bayan al - ilmi, 2/325).
penjelasan muhammad bin hasan – gurunya imam as - syafii –,
خلَّف أبي ثلاثين ألف درهم، فأنفقتُ نصفَها على النحوِ بالري، وأنفقتُ الباقي على الفقه
ayahku meninggalkan peninggalan untukku 30. 000 dirham (dekat 12, 75 kilogram emas). setengahnya, aku pakai buat belajar nahwu di kota roy. sisinya aku pakai buat belajar fiqh. (al - ibar fi khabar, 1/56).
penjelasan abu raihan al - bairuni,
لأنْ أُشتَم بالعربيةِ خير من أُن أمدحَ بالفارسية
“saya dihina dengan bahasa arab, lebih baik dari pada aku dipuji pake bahasa persi. ”
karna dia terasa amat bahagia bahasa arab terdengar di kuping dia, sekalipun wujudnya kelimat celaan.
imam as - syafii dan juga bahasa arab
terdapat buanyak penjelasan imam as - syafii terpaut bahasa arab. yang menampilkan gimana dia amat menyayangi bahasa arab. kita ikuti sebagian penjelasan dia,
ilmu nahwu, kunci seluruh ilmu,
من تبَحَرَّ فى النحو اهتدى إلى كل العلوم
“siapa yang memahami nahwu, ia dimudahkan buat mengerti segala ilmu. ” (syadzarat ad - dzahab, hlm. 1/321).
jawaban fiqh dengan kaidah nahwu,
لا أُسأَلُ عن مسألةٍ من مسائل الفقهِ إلا أجَبْتُ عنها من قواعدِ النحو
“tidaklah saya ditanya tentang satu kasus fikih, tidak hanya saya jawab dengan kaidah nahwu. ” (syadzarat ad - dzahab, hlm. 1/321).
giat belajar nahwu, supaya dapat mengerti fiqh,
ما أردتُ بها - يعنى: العربية - إلا الاستعانة على الفقه
“tidaklah saya sungguh - sungguh menekuni nahwu, tidak hanya karna saya pakai buat menolong menekuni fikih. ” (siyar a’lam an - nubala, 10/75).
sudah saatnya kita menyayangi bahasa arab, dan juga meyakinkan cinta itu dengan mempelajarinya.
allahu a’lam
( sumber: konsultasisyariah. com )
kelebihan bahasa arab
allah menyebut bahasa arab dengan bahasa yang al - mubin, yang maksudnya bahasa yang dapat menarangkan. allah berfirman,
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
“al - quran itu turun dengan bahasa arab yang mubin. ” (qs. as - syu’ara: 195).
ibnu faris (w. 395) – salah satu ulama bahasa – melaporkan,
فلما خَصَّ – جل ثناؤه – اللسانَ العربيَّ بالبيانِ، عُلِمَ أن سائر اللغات قاصرةٌ عنه، وواقعة دونه
kala allah ta’ala memilah bahasa arab buat menarangkan (firman - nya) , menampilkan kalau bahasa - basaha yang yang lain, keahlian dan juga tingkatannya di dasar bahasa arab. (as - shahibi fi fiqh al - lughah, 1/4).
diantara sisi penunjangnya, bahasa arab menggambarkan bahasa yang amat tua dan juga terpelihara. dan juga terus menjadi tua suatu bahasa, hendak terus menjadi kaya dengan kosakata, terus menjadi sempurna gramatikalnya dan juga banyak simbol - simbol arti.
as - suyuthi menyanjung kekayaan linguistik dalam bahasa arab
لأنَّا لو احتجنا إلى أنْ نعبر عن السيفِ وأوصافه باللغةِ الفارسية، لما أمكننا ذلك إلا باسمٍ واحد؛ ونحن نذكرُ للسيفِ بالعربية صفاتٍ كثيرة، وكذلك الأسد والفرس وغيرهما من الأشياءِ المسميات بالأسماء المترادفة، فأين هذا من ذاك؟! وأين سائرُ اللغات من السَّعةِ ما للغةِ العرب؟! هذا ما لا خفاءَ به على ذي نُهية
kala kita bakal mengatakan kata pedang dengan bahasa persi, kita tidak hendak dapat menceritakannya kecuali cuma dengan satu kata. sedangkan kita dapat menyebut kata ‘pedang’ berikut sifat - sifatnya dengan banyak ungkapan dalam bahasa arab. demikian pula kata ‘singa’ dan juga ‘kuda’ ataupun kata yang lain yang mempunyai banyak persamaan kata (sinonim). sampai - sampai gimana bisa jadi 2 bahasa ini ingin dibanding? ! bahasa mana yang lebih luas dari pada bahasa arab ? ! seluruh orang yang berilmu mengetahuinya. (al - mazhar fi ulum al - lughah, 1/254).
syiar islam dan juga kunci mengerti syariat
mengingat al - quran berbahasa arab, hadis berbahasa arab, khazanah islam yang jadi kara para ulama, berbahasa arab, hingga bahasa arab jadi kunci buat mengerti itu seluruh. karna seperti itu, para teman menekankan supaya umat islam berupaya mengerti bahasa arab.
umar bin khatab radhiyallahu ‘anhu sempat berpesan,
تعلَّموا العربيةَ؛ فإنها من دينِكم
“pelajarilah bahasa arab, karna bahasa ini penggalan dari agama kamu. ” (idhah al - waqf, ibnul anbari, 1/31)
umar pula sempat memerintahkan gubernurnya, abu musa al - asy’ari buat mengarahkan bahasa arab kepada penduduk iraq,
أمَّا بعد، فتفقهوا في السنةِ، وتفقهوا في العربية، وأَعْرِبُوا القرآنَ فإنه عربي
“pelajarilah sunah dan juga pelajarilah bahasa arab. pahami al - quran dengan bahasa arab. karna kitab ini berbahasa arab. ” (mushannaf ibn abi syaibah, 30534).
terdapat jutaan karya ulama yang seluruhnya berbahasa arab dan juga belum diterjemahkan. tidak bisa jadi kamu menunggu terjemahannya buat dapat kamu baca. terlebih lagi ribuan kitab itu, tidak bisa jadi diterjemahkan. karna karya semacam ini, bukan mengkonsumsi mereka yang tidak mengerti bahasa arab.
syaikhul islam menarangkan,
إنَّ الله لما أنزل كتابَه باللسان العربي، وجعل رسولَه مبلغًا عنه الكتاب والحكمة بلسانه العربي، وجعل السَّابقين إلى هذا الدين متكلِّمين به، ولم يكن سبيل إلى ضبط الدِّينِ ومعرفته إلا بضبط هذا اللسان، صارت معرفته من الدِّين، وأقرب إلى إقامةِ شعائر الدين…
allah ta’ala merendahkan kitabnya berbahasa arab. allah menunjuk rasul - nya buat mengantarkan al - quran dan juga sunah pula berbahasa arab. allah pula menunjuk para teman yang kesatu masuk islam, mereka berdialog dengan bahasa arab. sedangkan tidak terdapat trik buat mengerti agama ini dengan benar, tidak hanya dengan mengerti bahasa arab. buat itu, menekuni bahasa arab, penggalan dari mengamalkan ajaran agama, dan juga jalur amat dekat buat menegakkan syiar agama… (al - iqtidha, 1/450).
tidak mengerti bahasa arab, karena kesesatan
ribuan aliran sesat, salah satu sebabnya, mereka menafsirkan al - quran dan juga sunah, tanpa didukung kaidah bahasa yang benar. ahmadiyah meyakini terdapatnya nabi palsu, karna mereka mengerti kata ‘khatam an - nabiyin’ dengan cincin para nabi, dan juga bukan penghujung para nabi.
ldii menghitung sesat tidak hanya anggota kelompoknya, karna kata muttashil dalam periwayatan hadis, dibawa pada pembelajaran dan juga dakwah, yang itu tidak pada tempatnya. mu’tazilah dan juga kelompok penerusnya menolak hadis ahad, karna salah mengerti dengan kata ‘dzan’. dai mta menghalalkan anjing, tikus, karna menelan ‘istisna’’ mentah - mentah.
karna itu, benarlah apa yang di informasikan imam ayub as - sikhtiyani – ulama tabiin – (w. 131 h) ,
عامة من تزندق من أهل العراق لجهلهم بالعربية
“umumnya orang yang menyimpang menjajaki aliran sesat di golongan penduduk irak, karna mereka tidak mengerti bahasa arab. ” (khutbah al - kitab, abu syamah, hlm. 63).
penjelasan lain di informasikan imam ibnu syihab az - zuhri – ulama tabiin, muridnya abu hurairah –,
إنما أخطأ الناس في كثير من تأويل القرآن لجهلهم بلغة العرب
banyak warga yang salah dalam mentakwilkan al - quran, sebabnya merupakan karna mereka tidak mengerti bahasa arab. (khutbah al - kitab, abu syamah, hlm. 63).
hasan al - bashri – ulama tabiin –,
أهلكتهم العجمة يتأولون القرآن على غير تأويله
mereka sesat karna bahasa tidak hanya arab. mereka mentakwil al - quran, tidak setimpal takwil yang benar. (syarh mukhtashar ar - raudhah, at - thufi).
cinta ulama terhadap bahasa arab
kita hendak ikuti, gimana syahwat para ulama terhadap bahasa arab. kita amati sebagian keteragan dari mereka,
penjelasan as - sya’bi – ulama tabiin, muridnya usamah, abu hurairah –,
النحو في العلم كالملحِ في الطعام لا يُستغنى عنه
nahwu dalam ilmu itu serupa garam dalam santapan. senantiasa diperlukan. (jami bayan al - ilmi, 2/325).
penjelasan muhammad bin hasan – gurunya imam as - syafii –,
خلَّف أبي ثلاثين ألف درهم، فأنفقتُ نصفَها على النحوِ بالري، وأنفقتُ الباقي على الفقه
ayahku meninggalkan peninggalan untukku 30. 000 dirham (dekat 12, 75 kilogram emas). setengahnya, aku pakai buat belajar nahwu di kota roy. sisinya aku pakai buat belajar fiqh. (al - ibar fi khabar, 1/56).
penjelasan abu raihan al - bairuni,
لأنْ أُشتَم بالعربيةِ خير من أُن أمدحَ بالفارسية
“saya dihina dengan bahasa arab, lebih baik dari pada aku dipuji pake bahasa persi. ”
karna dia terasa amat bahagia bahasa arab terdengar di kuping dia, sekalipun wujudnya kelimat celaan.
imam as - syafii dan juga bahasa arab
terdapat buanyak penjelasan imam as - syafii terpaut bahasa arab. yang menampilkan gimana dia amat menyayangi bahasa arab. kita ikuti sebagian penjelasan dia,
ilmu nahwu, kunci seluruh ilmu,
من تبَحَرَّ فى النحو اهتدى إلى كل العلوم
“siapa yang memahami nahwu, ia dimudahkan buat mengerti segala ilmu. ” (syadzarat ad - dzahab, hlm. 1/321).
jawaban fiqh dengan kaidah nahwu,
لا أُسأَلُ عن مسألةٍ من مسائل الفقهِ إلا أجَبْتُ عنها من قواعدِ النحو
“tidaklah saya ditanya tentang satu kasus fikih, tidak hanya saya jawab dengan kaidah nahwu. ” (syadzarat ad - dzahab, hlm. 1/321).
giat belajar nahwu, supaya dapat mengerti fiqh,
ما أردتُ بها - يعنى: العربية - إلا الاستعانة على الفقه
“tidaklah saya sungguh - sungguh menekuni nahwu, tidak hanya karna saya pakai buat menolong menekuni fikih. ” (siyar a’lam an - nubala, 10/75).
sudah saatnya kita menyayangi bahasa arab, dan juga meyakinkan cinta itu dengan mempelajarinya.
allahu a’lam
( sumber: konsultasisyariah. com )